Selasa, 08 Februari 2011

HOT NEWS



biography back Band ini terbentuk tahun 1977 di kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) oleh sekelompok mahasiswa jurusan seni musik,yang terdiri atas Iwan Madjid (vokal utama, piano, keyboards, synthesizers, flute), Darwin B Rachman (bass, keyboards), Robin Simangunsong (drums, perkusi), Cok B (gitar elektrik), Dharma (flute),Hendro (oboe) serta Oni (keyboards). Abbhama memainkan music dengan corak music art rock atau progresif rock. Mereka memadukan rock dengan atmosfer musik klasik. Dalam arransemen musiknya, Abbhama menyilangkan musik rock dengan chamber music tapi tetap dengan kemasan yang agak poppish. Pengaruh band band progresif rock Inggris seperti King Crimson, Yes, Genesis hingga Emerson Lake & Palmer sangat terasa dalam sajian music Abbhama ini. Dalam lagu “Karam” misalnya, Abbhama menyusupkan ekserpsi komposisi karya Keith Emerson bertajuk “Concerto Piano No.1”. Lalu pada lagu “Ketiadaan yang Ada”, Abbhama mengimbuh sebahagian introduksi dari komposisi Thesaurus Musicus edisi 11 tahun 1745 bertajuk “God Save The King” serta “God Save The Queen” versin tahun 1954. Selanjutnya komposisi klasik karya Debussy, Chopin dan Czerny ikut pula disusupkan pada lagu “Malam”. Bahkan pada introduksi lagu “Ibu” terdengar bagian khas kantata  karya Johann Sebastian Bach. Abbhama juga banyak mendapat dukungan dari rekan-rekan sekampusnya seperti Miranti yang bermain piano, Ivan yang menggesek biola maupun Tony Prabowo yang menuliskan arransemen strings-nya. Sayangnya Abbhama hanya sempat merilis satu album saja. Setelah melakukan konser di Teater Terbuka Taman Ismail Marzuki pada tahun 1978, Abbhama tak terdengar lagi kiprah musiknya. DS

U2 Akan Merilis Album pada 27 Mei?
Oleh : Abhaya Mudra
Foto : xrayspx
Bookmark and Share
 Tanggal rilis disangkal oleh sang manajer namun U2 memang sedang mengerjakan album.
 
Setelah tahun lalu ada beberapa pernyataan bahwa U2 sedang membuat album baru untuk dirilis tahun 2011, situs Amazon versi negara Jerman (Amazon.de), menyatakan bahwa U2 akan merilis album barunya  pada 27 Mei 2011. Sang manajer band Paul McGuinnes juga menyatakan U2 sedang merekam album tahun lalu.
 
Album U2 ini dikabarkan bertajuk Songs Of Ascent, dan juga diproduseri oleh pentolan Gnarls Barkley dan produser ternama Brian “Danger Mouse” Burton. Seperti yang dilansir dari Paste Magazine, sang manajer mengatakan, ”Kami berusaha menggunakan waktu sebaik mungkin di New Zealand dan Australia untuk menyelesaikan album… Setelah itu perlu dikirim lagi ke label rekaman dan bisa dirilis untuk Mei,” ucapnya. Namun untuk rilisnya album ini, Paul berkata pada NME, ”Seperti yang sudah diketahui, U2 sedang mengerjakan album barunya di studio, tapi belum ada tanggal untuk perilisan album ini,” ungkapnya seperti dikutip Rollingstone.com
 
Bono juga sempat bercerita kalau album baru ini dibuat di tengah-tengah sesi pengerjaan album terakhirnya No Line In The Horizon. Bono juga sempat menyebutkan beberapa kolaboratornya di album baru, antara lain The Black Eyed Peas dan DJ David Guetta. Pada tahun ini, U2 juga sudah mempunyai beberapa jadwal tur. Pada bulan Mei, U2 akan menjalani tur dan pada bulan Juni mereka akan menjadi headliner di salah satu festival musik terbesar, Glastonbury.
 
Meninggal dunia dalam tidurnya ketika berlibur di Spanyol, usianya 58 tahun.
Oleh : Wendi Putranto
Foto : Livepict.com
Bookmark and Share
Eks-gitaris Thin Lizzy, Gary Moore yang di Indonesia sangat dikenal dengan lagu “Still Got the Blues” dikabarkan wafat dalam tidurnya dengan damai di sebuah hotel di Spanyol. Usianya 58 tahun.
Manajer Thin Lizzy, Adam Parson kepada BBC membenarkan kabar kematian Moore yang disebut terjadi pada Minggu dinihari. Moore diberitakan sedang berlibur di Spanyol.
Kabar wafatnya Gary Moore ini juga diberitakan oleh Thin Lizzy via grup mereka di Facebook.
“Kami sangat sedih mendengar berita telah berpulangnya Gary Moore. Doa kami bagi keluarga Gary dan semua kenangan tentang Gary dan kontribusinya bagi Thin Lizzy dan musik pada umumnya akan terus hidup selamanya,” tulis pernyataan di grup tersebut.
Pemain drum sekaligus pendiri Thin Lizzy, Brian Downey menulis, “Saya sangat kaget. Saya telah mengenal Gary sejak tahun 1967 ketika ia masih bersama Platform Three dan ia merupakan teman yang luar biasa. Sangat menyenangkan bisa tampil bersama Gary lagi di tahun 2006 setelah ia mundur dari Lizzy. Ia akan selalu saya kenang dan doa selalu saya panjatkan baginya, tak percaya jika ia sudah tiada.”
Sementara gitaris Scott Gorham menulis, “Tampil bersama Gary di era Black Rose merupakan pengalaman yang sangat hebat, ia adalah gitaris hebat dan orang baik. Saya akan merindukannya.”